Loading...
Tak Terpengaruh Krisis Global, Ekonomi Gorontalo Justru Melesat!
2025-06-01
Tak Terpengaruh Krisis Global, Ekonomi Gorontalo Justru Melesat!

Di tengah gejolak ekonomi global dan tekanan inflasi domestik, Provinsi Gorontalo mencatat capaian luar biasa dalam pertumbuhan ekonomi dan 
pengelolaan fiskal. Berdasarkan data resmi Kementerian Keuangan melalui Kanwil DJPb Provinsi Gorontalo, Sabtu (31/05), 
pertumbuhan ekonomi daerah ini per Triwulan I 2025 mencapai 6,07 persen (yoy), mengungguli rata-rata nasional.

Capaian ini bukan hanya simbol optimisme, melainkan sinyal bahwa roda ekonomi di Bumi Serambi Madinah tengah bergerak dinamis 
berkat sinergi antara belanja fiskal, ekspor barang dan jasa, serta konsumsi rumah tangga yang tumbuh sehat sebesar 4,82 persen.

Berhasil Copy Paste: Kinerja sektor UMKM terbukti menjadi tulang punggung pertumbuhan. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga April 2025 telah mencapai Rp189,3 miliar kepada 4.170 debitur, 
dengan dominasi sektor perdagangan besar dan eceran. 
Kabupaten Gorontalo menyumbang porsi tertinggi, menandakan geliat bisnis masyarakat terus bertumbuh.

Berhasil Copy Paste: Tak hanya itu, Program Ultra Mikro (UMi) pun menyentuh 1.282 pelaku usaha dengan nilai pembiayaan Rp6,94 miliar, meski tantangan distribusi melalui koperasi masih menjadi perhatian.


Distribusi fiskal melalui Transfer ke Daerah (TKD) mencapai Rp2,27 triliun atau 34,86% dari total pagu, dengan Dana Desa menjadi yang tertinggi, yakni 53,22%. Hebatnya lagi, 
TKD menyumbang 89,31% terhadap pendapatan daerah. Namun kondisi ini juga menjadi peringatan ketergantungan fiskal daerah terhadap pusat masih terlalu tinggi.

Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru mencapai Rp190,08 miliar (13,5% dari target), menunjukkan ruang besar yang harus dioptimalkan untuk menuju kemandirian fiskal berkelanjutan.
Berhasil Copy Paste: Tak kalah penting, jaring pengaman sosial tetap diperkuat. Sebanyak 197.270 keluarga telah menerima bantuan sosial senilai Rp126,10 miliar melalui program BPNT, PKH, dan YAPI. Di sisi lain, 
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pun mulai menunjukkan dampak positif, khususnya melalui kolaborasi dengan sektor swasta seperti PT Pani Gold Project yang turut menyediakan makanan bagi siswa dan guru.

Meski berbagai indikator makro membaik, Provinsi Gorontalo tetap harus waspada. Inflasi tahunan (yoy) mencapai 2,30 persen pada April 2025, sedikit lebih tinggi dari nasional (1,95 persen). 
Kenaikan harga bahan makanan seperti ikan selar, cabai rawit, dan emas perhiasan menjadi pemicu utama.

Berhasil Copy Paste: Delapan kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga, termasuk makanan dan minuman, perumahan, kesehatan, serta penyediaan makanan/restoran. Jika tidak dikendalikan, inflasi bisa menjadi ganjalan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. (d09)


Komentar
Selengkapnya
12x Dilihat Suparman Hadju 2025-06-18 05:32:06
Selengkapnya
12x Dilihat Suparman Hadju 2025-06-05 05:53:15
Selengkapnya
10x Dilihat Suparman Hadju 2025-06-02 02:40:08
Selengkapnya
8x Dilihat Suparman Hadju 2025-05-28 04:47:10
Selengkapnya
9x Dilihat Suparman Hadju 2025-05-28 04:44:40